sekilas.co – Saat cuaca sedang panas-panasnya, banyak dari kita merasa lemas dan tidak bertenaga. Lalu, bagaimana hal ini bisa terjadi dan apa kaitannya antara cuaca panas dengan tubuh yang lemas?
Sebenarnya, ada proses fisiologis yang terjadi pada tubuh ketika merespons suhu yang terlalu tinggi. Saat terpapar panas, tubuh melakukan berbagai adaptasi untuk menjaga suhu internal tetap stabil.
Salah satu mekanisme tubuh adalah vasodilatasi, yakni pembuluh darah di dekat permukaan kulit melebar untuk meningkatkan sirkulasi darah. Proses ini membantu melepaskan panas dari dalam tubuh, tetapi juga membutuhkan lebih banyak energi. Akibatnya, tubuh merasa lebih lelah karena bekerja ekstra menjaga suhu tetap stabil.
Saat cuaca panas, tubuh meningkatkan produksi keringat untuk mendinginkan diri melalui proses evaporasi. Namun, keringat berlebihan dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit penting, sehingga tubuh menjadi lemas dan kurang bertenaga.
Jika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima, volume darah menurun, sehingga aliran darah ke organ vital termasuk otak berkurang. Kondisi ini menimbulkan rasa lemas, pusing, dan kelelahan yang berkepanjangan jika tidak segera diatasi dengan rehidrasi yang tepat.
1. Tanda-tanda Heat Exhaustion
Heat exhaustion terjadi saat tubuh lelah akibat paparan panas berlebihan. Gejalanya meliputi
-
Kelelahan ekstrem
-
Pusing atau pening
-
Mual atau muntah
-
Berkeringat berlebihan
-
Sakit kepala
-
Kulit terasa dingin dan lembap
2. Heat Exhaustion vs Heat Stroke
Heat stroke lebih serius dan berpotensi mengancam nyawa. Gejala meliputi:
-
Suhu tubuh sangat tinggi (>40°C)
-
Kebingungan atau perubahan perilaku
-
Detak jantung cepat
-
Kehilangan kesadaran
3. Gejala Dehidrasi
Dehidrasi juga dapat menyebabkan kelelahan saat cuaca panas. Gejalanya:
-
Haus berlebihan
-
Mulut dan tenggorokan kering
-
Kelelahan
-
Pingsan atau kehilangan konsentrasi
-
Produksi urin berkurang
1. Pastikan Hidrasi Cukup
Minum cukup air putih penting untuk menggantikan cairan yang hilang lewat keringat. Elektrolit juga dapat dipenuhi dengan makanan kaya natrium dan kalium.
2. Atur Aktivitas Fisik
Hindari kegiatan berat saat suhu tinggi. Pilih waktu pagi atau sore yang lebih sejuk, dan jangan lupa istirahat secara berkala.
3. Pilih Pakaian yang Tepat
Kenakan pakaian ringan, longgar, dan berwarna terang agar tubuh tetap dingin. Pakaian gelap dan ketat bisa menyerap panas dan memperburuk kelelahan.
Dengan memahami proses fisiologis tubuh saat panas dan melakukan langkah pencegahan di atas, kamu bisa menjaga energi tetap optimal meski cuaca sedang terik.





