Cara Mencegah Keracunan Makanan saat Banjir agar Tetap Aman dan Sehat

foto/istimewa

sekilas.coBanjir sering kali datang membawa beragam ancaman bagi kesehatan, salah satunya adalah keracunan makanan. Air banjir dapat membawa campuran bakteri, limbah, bahan kimia, hingga kotoran hewan dan manusia. Jika sampai mencemari makanan atau peralatan dapur, dampaknya bisa sangat serius. Oleh sebab itu, menjaga keamanan makanan saat banjir bersifat krusial dan tidak boleh diabaikan.

Masalahnya, ketika banjir datang, aktivitas sehari-hari seperti memasak, menyimpan makanan, atau sekadar mencuci sayur menjadi penuh risiko. Namun kabar baiknya, ada banyak langkah yang bisa dilakukan agar tetap aman dan terhindar dari penyakit bawaan makanan seperti diare, kolera, atau infeksi bakteri. Berikut langkah-langkah yang wajib kamu ketahui, terutama jika terdampak banjir.

Baca juga:

Setelah banjir, air bersih menjadi fondasi utama dalam menjaga keamanan makanan. Jika sumber air sudah tercemar, kegiatan sekecil apa pun mulai dari mencuci tangan hingga memasak dapat menimbulkan penyakit.

Rebus air hingga mendidih setidaknya selama satu menit sebelum diminum atau digunakan untuk memasak. Alternatif lainnya, gunakan tablet klorin sesuai dosis untuk membunuh bakteri seperti E. coli atau Salmonella. Simpan air bersih dalam wadah tertutup dan letakkan di tempat yang lebih tinggi agar tidak terkontaminasi ulang. Untuk membuat es, gunakan air yang sudah direbus dan didinginkan, serta hindari penggunaan es dari air mentah. Air bersih bukan sekadar pelengkap, melainkan penyelamat utama saat banjir.

Makanan yang terkena air banjir harus langsung dibuang tanpa kompromi. Produk dalam kemasan kertas, karton, foil, atau plastik yang tidak kedap air sudah tidak aman dikonsumsi. Kemasan dengan tutup longgar, penyok, atau segel rusak juga menandakan makanan tidak layak makan.

Makanan mudah rusak seperti susu, daging, telur, dan buah-buahan lunak wajib dibuang jika listrik padam lebih dari empat jam. Produk hasil kebun yang berada di area banjir juga tidak aman. Bahkan buah-buahan yang masih berada di pohon bisa terkena cipratan air banjir sehingga harus dimasak matang sebelum dikonsumsi. Ingat, lebih baik membuang makanan daripada berisiko sakit.

Peralatan masak dan makan yang terkena banjir harus diperlakukan dengan serius. Beberapa bahan bersifat berpori dan dapat menyerap kontaminan sehingga tidak bisa diselamatkan. Buang saja barang seperti talenan kayu, sumpit kayu, sendok kayu, spons, dan piring yang retak.

Untuk peralatan berbahan logam, kaca, atau keramik, lakukan langkah berikut

Cuci dengan air panas dan sabun

Bilas hingga bersih

Rendam dalam larutan klorin (1 sdm pemutih tanpa pewangi per 3,8 liter air) selama 2 menit

Angin-anginkan hingga kering

Lap meja dapur, rak, lemari, serta bagian dalam kulkas menggunakan larutan yang sama. Gunakan sarung tangan untuk melindungi kulit dari iritasi.at

Keracunan makanan tidak hanya berasal dari makanan, tetapi juga dari cara pengolahannya. Untuk mencegah kontaminasi, cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum memasak. Jika air tidak tersedia, gunakan hand sanitizer.

Jauhkan orang yang sedang sakit dari area dapur. Tutup makanan rapat-rapat dan simpan di tempat yang lebih tinggi. Pastikan tempat sampah tertutup rapat agar tidak menarik serangga dan hewan pembawa penyakit. Masak makanan hingga suhu internal minimal 75 derajat Celcius, terutama daging dan unggas. Kupas atau masak sayur serta buah sebelum dikonsumsi. Ingat, kebersihan adalah kunci utama dalam mencegah kontaminasi silang.

Masa pemulihan setelah banjir sering berlangsung cukup lama. Oleh karena itu, persiapan jangka panjang sangat penting. Simpan stok darurat seperti air minum minimal satu galon per orang, makanan kaleng, dan pemutih di rak paling atas.

Untuk bayi, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan dapat membantu mengurangi risiko infeksi saluran cerna. Ikuti terus pengumuman resmi terkait air layak konsumsi dari pemerintah. Pastikan listrik sudah aman dan stabil sebelum mengisi ulang kulkas, serta periksa apakah kulkas masih berfungsi dengan baik.

Langkah-langkah ini membantu keluarga tetap sehat dan menurunkan risiko penyakit serius seperti kolera, tifoid, atau norovirus setelah banjir. Jika kamu menerapkan semua panduan di atas, risiko keracunan makanan saat banjir dapat ditekan secara signifikan. Selalu prioritaskan keamanan, kebersihan, dan persiapan yang matang. Stay safe dan jaga kesehatan.

Artikel Terkait