Diet Rendah Karbohidrat Pola Makan Populer untuk Turunkan Berat Badan

foto/istimewa

Sekilas.co – Diet rendah karbohidrat kini semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan tubuh. Pola makan ini berfokus pada pengurangan konsumsi karbohidrat, seperti nasi, roti, dan pasta, lalu menggantinya dengan protein serta lemak sehat. Konsep utamanya adalah membuat tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, bukan karbohidrat.

Para ahli gizi menjelaskan, saat tubuh kekurangan karbohidrat, maka cadangan energi dari lemak akan dipecah menjadi keton. Proses ini disebut ketosis, yang dipercaya dapat membantu membakar lemak lebih efektif. Tidak heran, diet rendah karbohidrat kerap menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mendapatkan hasil penurunan berat badan dalam waktu relatif cepat.

Baca juga:

Selain membantu menurunkan berat badan, diet ini juga disebut mampu menstabilkan kadar gula darah. Bagi penderita diabetes tipe 2, pola makan rendah karbohidrat dianggap bermanfaat karena dapat mengurangi lonjakan gula setelah makan. Hal ini membuat banyak dokter merekomendasikan diet ini dengan pengawasan ketat.

Namun, pola makan rendah karbohidrat tidak hanya soal menekan porsi nasi atau mie. Sumber makanan yang disarankan adalah protein dari daging tanpa lemak, ikan, telur, serta lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun. Sementara itu, sayuran hijau rendah karbohidrat tetap menjadi bagian penting agar tubuh tetap mendapatkan serat dan nutrisi esensial.

Meski begitu, diet ini tidak lepas dari kritik. Sebagian ahli mengingatkan adanya risiko kekurangan nutrisi tertentu jika dijalani dalam jangka panjang tanpa perencanaan matang. Misalnya, tubuh bisa kekurangan serat, vitamin, dan mineral yang biasanya banyak terdapat pada sumber karbohidrat kompleks seperti biji-bijian.

Efek samping yang sering dilaporkan di awal menjalani diet ini antara lain sakit kepala, kelelahan, dan gangguan pencernaan. Kondisi tersebut umumnya disebut sebagai keto flu, yang bisa berlangsung beberapa hari hingga tubuh beradaptasi dengan pola makan baru.

Meski memiliki pro dan kontra, diet rendah karbohidrat tetap menjadi salah satu tren kesehatan yang banyak diminati. Kunci keberhasilannya adalah disiplin dalam memilih makanan serta tetap memperhatikan kebutuhan gizi seimbang.

Bagi masyarakat yang tertarik mencoba, para pakar menyarankan untuk berkonsultasi lebih dulu dengan ahli gizi atau dokter. Hal ini penting agar diet rendah karbohidrat tidak menimbulkan efek negatif, melainkan benar-benar membantu mencapai tujuan kesehatan yang diinginkan.

Artikel Terkait