Dokter Onkologi Garda Terdepan dalam Perang Melawan Kanker

foto/istimewa

Sekilas.co – Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan dunia. Di balik upaya penanganan penyakit mematikan ini, peran dokter onkologi menjadi sangat krusial. Mereka adalah spesialis medis yang fokus menangani berbagai jenis kanker, mulai dari diagnosis, pengobatan, hingga pendampingan pasien selama masa terapi.

Dokter onkologi dibagi menjadi beberapa subspesialis, antara lain onkologi medis, yang menangani pengobatan dengan kemoterapi onkologi radiasi, yang menggunakan terapi radiasi; serta onkologi bedah, yang melakukan tindakan operasi pengangkatan tumor atau sel kanker. Kombinasi dari ketiganya sering kali menjadi bagian dari strategi pengobatan yang komprehensif.

Baca juga:

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, jumlah pasien kanker terus meningkat setiap tahun, sementara jumlah dokter onkologi masih terbatas. Hal ini menimbulkan tantangan besar dalam pemerataan layanan kanker, terutama di daerah-daerah terpencil.  Pemerataan akses layanan onkologi adalah isu utama yang sedang kami dorong, ungkap dr. Irwan Hartanto, Sp.Onk, dalam seminar nasional kanker di Jakarta.

Diagnosis dini menjadi kunci penting dalam keberhasilan penanganan kanker. Dokter onkologi berperan besar dalam mendeteksi tanda-tanda awal melalui pemeriksaan penunjang seperti CT scan, biopsi, dan tes laboratorium. Semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar peluang pasien untuk sembuh atau memperpanjang harapan hidup.

Tak hanya di sisi medis, dokter onkologi juga berperan dalam memberikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarga. Pengobatan kanker yang panjang dan berat sering kali berdampak pada kesehatan mental pasien. Oleh karena itu, komunikasi yang empatik dan edukatif menjadi bagian penting dalam tugas seorang onkolog.

Kemajuan teknologi medis turut membantu dokter onkologi dalam merancang terapi yang lebih tepat sasaran. Salah satunya adalah terapi target  targeted therapy dan imunoterapi, yang bekerja langsung pada sel kanker tanpa merusak jaringan sehat. Inovasi ini memberi harapan baru bagi pasien dengan kanker stadium lanjut.

Namun, tantangan terbesar saat ini adalah mahalnya biaya pengobatan kanker. Meski BPJS Kesehatan telah mencakup sebagian besar layanan onkologi, banyak pasien masih kesulitan mendapatkan akses obat obatan terkini atau perawatan di rumah sakit rujukan. Hal ini mendorong dokter onkologi turut memperjuangkan keadilan dalam pelayanan kesehatan.

Dengan kompleksitas tugas dan tanggung jawabnya, dokter onkologi menjadi garda terdepan dalam menghadapi salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Dedikasi mereka bukan hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memberikan harapan hidup yang lebih baik bagi jutaan pasien kanker di Indonesia dan dunia.

Artikel Terkait