Sekilas.co – Intermittent fasting atau puasa berselang semakin populer di kalangan masyarakat yang ingin menurunkan berat badan sekaligus meningkatkan kesehatan. Metode ini bukan sekadar membatasi makan, tetapi mengatur waktu makan dan puasa dalam jangka tertentu untuk memaksimalkan pembakaran lemak.
Prinsip intermittent fasting cukup sederhana: tubuh diberikan jendela makan tertentu, misalnya 8 jam untuk makan dan 16 jam untuk berpuasa. Selama periode puasa, hanya diperbolehkan minum air putih, teh, atau kopi tanpa gula, sementara tubuh memanfaatkan cadangan lemak sebagai energi.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa puasa berselang dapat membantu menurunkan berat badan secara signifikan, meningkatkan sensitivitas insulin, serta menurunkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2. Bahkan, beberapa studi awal mengaitkan metode ini dengan peningkatan umur panjang.
Selain manfaat fisik, intermittent fasting juga berdampak pada kesehatan otak. Penelitian menunjukkan bahwa puasa berselang dapat meningkatkan produksi protein yang melindungi sel saraf dan mendorong pertumbuhan neuron baru. Hal ini dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.
Ada beberapa jenis intermittent fasting yang populer. Metode 16:8 adalah yang paling umum, diikuti metode 5:2 (makan normal 5 hari, kalori dibatasi 2 hari), dan puasa alternatif sehari. Pemilihan metode disesuaikan dengan gaya hidup dan kondisi kesehatan individu.
Namun, ahli gizi menekankan pentingnya tetap memilih makanan sehat saat jendela makan. Mengonsumsi makanan tinggi gula atau lemak jenuh dapat mengurangi efektivitas intermittent fasting dan berdampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.
Meskipun banyak manfaatnya, puasa berselang tidak cocok untuk semua orang. Ibu hamil, penderita penyakit tertentu, atau orang dengan riwayat gangguan makan harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mencoba metode ini.
Kesimpulannya, intermittent fasting merupakan strategi diet dan kesehatan yang efektif bila dilakukan dengan tepat. Dengan mengatur waktu makan, tetap mengonsumsi nutrisi seimbang, dan disesuaikan dengan kondisi tubuh, puasa berselang dapat mendukung penurunan berat badan, kesehatan metabolik, dan kebugaran secara menyeluruh.





