Kenali Ciri Nyamuk Anopheles Betina Penyebab Malaria agar Terhindar Penyakitnya

foto/istimewa

sekilas.coMalaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala parah, termasuk demam tinggi, menggigil, dan berkeringat, serta bisa berakibat fatal jika tidak diobati dengan baik.

Penyakit malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Ketika nyamuk Anopheles mengisap darah dari seseorang yang terinfeksi, parasit masuk ke tubuh nyamuk dan kemudian dapat ditularkan kepada orang lain melalui gigitan. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri nyamuk Anopheles betina yang menjadi penular utama malaria.

Baca juga:

Nyamuk Anopheles memiliki tubuh ramping dengan warna dasar cokelat kekuningan atau keemasan. Terdapat bercak atau bintik putih dan cokelat di tubuhnya yang menjadi ciri khas spesies ini.

Ketika hinggap, tubuh nyamuk biasanya condong sekitar 45 derajat dengan kepala lebih rendah dibandingkan abdomen. Posisi ini membedakannya dari jenis nyamuk lain yang umumnya lebih sejajar.

Ukuran nyamuk Anopheles betina cenderung lebih besar dibanding nyamuk jantan. Panjang antena dan palpus (organ di antara antena) biasanya sama, yang menjadi indikator penting identifikasi spesies.

Nyamuk Anopheles lebih suka berkembang biak di tempat dengan air bersih, seperti genangan air alami, sungai, rawa, dan sawah. Lingkungan lembap dan berair menjadi tempat ideal bagi nyamuk ini untuk bertelur.

Telur nyamuk biasanya menetas dalam waktu 2-3 hari. Larva kemudian berkembang di air sebelum menjadi nyamuk dewasa. Lama waktu menjadi nyamuk dewasa bervariasi tergantung kondisi lingkungan.

Nyamuk Anopheles aktif menggigit manusia pada malam hari, terutama antara pukul 17.00 hingga 06.00, dengan puncak aktivitas sekitar pukul 19.00 hingga 22.00.

Nyamuk ini dapat terbang hingga jarak sekitar 2 kilometer dari sarangnya, memungkinkan penyebaran malaria ke daerah yang cukup jauh. Kebutuhan reproduksi mendorong nyamuk ini mengisap darah untuk memperoleh nutrisi penting dalam proses bertelur.

Untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk Anopheles, langkah pencegahan 3M sangat penting, yaitu

Menguras dan menutup tempat penampungan air.

Mengubur barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk.

Menjaga kebersihan lingkungan, termasuk membersihkan selokan, semak-semak, dan genangan air.

Selain itu, penggunaan kelambu saat tidur, obat antinyamuk pada kulit, dan kawat nyamuk di jendela dan pintu dapat mengurangi kemungkinan gigitan.

Dengan memahami ciri fisik, kebiasaan hidup nyamuk Anopheles, serta menerapkan langkah pencegahan, masyarakat dapat mengurangi risiko penularan malaria dan menjaga kesehatan lingkungan di sekitar rumah.

Artikel Terkait