Sekilas.co – Kesehatan pernafasan menjadi isu penting di tengah meningkatnya polusi udara dan ancaman penyakit menular seperti COVID 19 dan flu musiman. Organ pernafasan yang sehat sangat vital untuk mendukung kualitas hidup dan daya tahan tubuh. Para ahli medis mengingatkan pentingnya menjaga sistem pernafasan agar tetap optimal demi mencegah berbagai gangguan kesehatan.
Sistem pernafasan meliputi hidung, tenggorokan, trakea, bronkus, dan paru-paru yang bekerja bersama untuk memasok oksigen ke seluruh tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida. Gangguan pada salah satu bagian ini, seperti infeksi, alergi, atau paparan polutan, dapat menyebabkan gejala mulai dari batuk dan sesak napas hingga penyakit kronis seperti asma dan bronkitis.
Menurut dr. Sari Handayani, spesialis paru di Rumah Sakit Umum Pusat Jakarta, polusi udara dan asap rokok adalah dua penyebab utama masalah pernafasan yang sering diabaikan. Partikel berbahaya di udara yang terhirup secara terus-menerus bisa merusak jaringan paru dan memicu inflamasi kronis, ujarnya. Ia menambahkan, masyarakat harus mengurangi paparan polusi dengan memakai masker dan menghindari area berpolusi tinggi.
Selain faktor lingkungan, gaya hidup juga berperan besar dalam menjaga kesehatan pernafasan. Olahraga rutin, terutama yang melibatkan aktivitas aerobik seperti jogging atau berenang, dapat meningkatkan kapasitas paru-paru dan memperkuat otot pernafasan. Latihan pernafasan juga efektif untuk membantu penderita asma mengelola serangan, kata dr. Sari.
Tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan saluran pernafasan dengan menghindari kontak langsung dengan virus dan bakteri penyebab infeksi. Praktik cuci tangan rutin, vaksinasi flu, dan penggunaan masker saat berada di tempat ramai menjadi langkah preventif yang sangat dianjurkan, terutama di masa pandemi.
Gangguan pernafasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) memerlukan penanganan medis dan pengawasan rutin. Pemeriksaan kesehatan secara berkala dapat membantu deteksi dini sehingga pengobatan dapat dilakukan lebih efektif. Jangan menunda konsultasi jika mengalami sesak napas atau batuk berkepanjangan, pesan dr. Sari.
Peran pemerintah juga sangat penting dalam mengendalikan kualitas udara dan menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai. Program pengurangan emisi kendaraan bermotor, penanaman pohon, serta edukasi publik tentang pentingnya menjaga kesehatan pernafasan menjadi prioritas nasional.
Dengan kesadaran dan tindakan bersama, kesehatan pernafasan masyarakat dapat terjaga lebih baik. Menjaga lingkungan bersih, menerapkan gaya hidup sehat, dan melakukan pemeriksaan rutin menjadi langkah nyata dalam menciptakan kualitas hidup yang lebih baik dan bebas dari gangguan pernafasan.





