Merokok Tingkatkan Risiko Penyakit Ini Makin Parah Wajib Tahu Dampaknya

foto/istimewa

sekilas.co –  Meski sudah diketahui sebagai kebiasaan sangat buruk bagi kesehatan dan menjadi salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan di seluruh dunia, banyak orang tetap merokok.

Berhenti merokok memang tidak selalu langsung menyembuhkan penyakit yang sudah ada, tetapi langkah ini terbukti bisa memperlambat perburukan kondisi dan membawa dampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan. Berikut beberapa penyakit yang bisa makin parah akibat merokok

Baca juga:

Merokok berkaitan erat dengan berbagai jenis kanker, terutama yang menyerang sistem pernapasan. Perokok memiliki risiko hingga 20 kali lebih tinggi untuk didiagnosis kanker paru dibandingkan orang yang tidak merokok.

Selain itu, merokok juga meningkatkan kemungkinan mengalami penyakit paru-paru kronis yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, seperti emfisema, bronkitis kronis, hingga asma dewasa. Gejala seperti hidung tersumbat atau peningkatan produksi lendir setelah berhenti merokok justru menunjukkan tanda positif karena paru-paru mulai membersihkan diri dan memperbaiki kerusakannya.

Studi menunjukkan, berhenti merokok akan menurunkan risiko terkena sebagian besar jenis kanker dalam waktu sekitar 10 hingga 20 tahun, tergantung jenis kankernya.

Merokok meningkatkan risiko stroke, terutama akibat penyumbatan aliran darah ke otak oleh bekuan darah. Bagi seseorang yang pernah mengalami stroke, kebiasaan merokok justru memperparah kondisi—risikonya untuk terkena stroke lagi menjadi dua kali lebih tinggi.

Stroke yang berulang biasanya membawa dampak lebih berat dan mengancam nyawa karena bagian otak yang sebelumnya mengalami kerusakan menjadi lebih rentan. Tekanan darah tinggi yang sering terjadi pada perokok juga meningkatkan risiko stroke, sehingga kombinasi keduanya bisa sangat berbahaya.

Merokok berdampak serius pada kesehatan jantung. Kebiasaan ini menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kolesterol jahat (LDL) yang dapat menyumbat arteri. Selain itu, darah menjadi lebih kental dan kadar oksigen dalam tubuh menurun, memperbesar risiko komplikasi kardiovaskular.

Studi menunjukkan lebih dari 50 persen orang dewasa berusia 40–59 tahun yang merokok mengembangkan penyakit jantung dan hampir dua kali lebih mungkin meninggal akibat serangan jantung fatal, stroke, atau gagal jantung.

Bagi penderita asma, merokok memperburuk gejala dan membuat penyakit sulit dikendalikan. Zat beracun dalam asap rokok bisa mengiritasi saluran napas bahkan pada orang sehat sekalipun.

Akibatnya, batuk, sesak dada, dan serangan asma menjadi lebih sering dan berat. Selain itu, merokok juga menurunkan efektivitas pengobatan.

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah dampak jangka panjang serius dari merokok. Penelitian menunjukkan hingga setengah perokok berisiko mengalami PPOK, dan sekitar 80 persen kematian akibat PPOK terkait langsung dengan merokok. Berhenti merokok adalah langkah paling penting untuk memperlambat perkembangan penyakit ini.

Merokok bisa memperburuk penyakit arteri perifer, di mana aliran darah ke otot-otot kaki terganggu akibat penyumbatan pembuluh darah. Gejalanya berupa nyeri, lemas, dan kram saat berjalan.

Kombinasi penyakit arteri perifer dan diabetes meningkatkan risiko kematian jaringan (nekrosis) atau gangren, yang dalam banyak kasus bisa berujung pada amputasi. Berhenti merokok sangat penting untuk mencegah komplikasi serius ini.

Merokok selama kehamilan membahayakan ibu dan janin. Risiko meliputi persalinan prematur, bayi dengan berat lahir rendah, serta gangguan paru-paru dan pencernaan. Paparan asap rokok setelah lahir juga meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Paparan zat beracun dari rokok bisa merusak jaringan mata, meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia (AMD) dan katarak. AMD merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa usia 65 tahun ke atas, sementara katarak menyebabkan lensa mata keruh dan gangguan penglihatan.

Dari paru-paru hingga penglihatan, dampak merokok terhadap tubuh sangat luas dan serius, terutama bagi mereka yang sudah memiliki kondisi medis tertentu. Berhenti merokok terbukti bisa memperlambat perkembangan penyakit dan secara signifikan menurunkan risiko komplikasi fatal.

Tidak perlu menunggu lagi, bulatkan tekad untuk berhenti merokok demi kesehatan jangka panjang dan kualitas hidup yang lebih baik!

Artikel Terkait