Panduan EEG Freezing Pengertian Fungsi dan Prosedur Pemeriksaan Otak Lengkap

foto/istimewa

sekilas.coProsedur egg freezing belakangan ramai diperbincangkan, salah satunya karena aktris Luna Maya melakukannya. Luna melakukan egg freezing agar memiliki peluang untuk hamil dan melahirkan di usia 40-an. Namun, apa sebenarnya egg freezing dan bagaimana prosedurnya? Berikut penjelasan lengkapnya.

Pembekuan sel telur, atau egg freezing, adalah prosedur medis untuk menyimpan kualitas sel telur wanita dengan cara membekukannya. Proses ini memungkinkan wanita menunda kehamilan hingga waktu yang diinginkan, meski jumlah dan kualitas sel telur menurun seiring bertambahnya usia.

Baca juga:

Metode ini melibatkan pengambilan sel telur dari ovarium dan membekukannya untuk digunakan di masa depan. Tujuan utama egg freezing adalah memberi wanita kesempatan mempertahankan kesuburan tanpa terbatas oleh usia.

Teknologi ini bermanfaat bagi wanita yang ingin menunda kehamilan karena alasan pendidikan, karier, atau kondisi kesehatan yang dapat memengaruhi kesuburan, termasuk mereka yang menjalani kemoterapi.

Idealnya, egg freezing dilakukan pada usia 20–35 tahun, karena jumlah dan kualitas sel telur masih optimal. Namun, setiap wanita memiliki kondisi kesehatan berbeda, sehingga konsultasi dengan dokter ahli sangat disarankan untuk menentukan waktu yang tepat.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peluang
Keberhasilan hamil melalui sel telur beku dipengaruhi oleh usia saat pembekuan dan jumlah sel telur yang berhasil dibekukan. Semakin muda usia wanita saat melakukan egg freezing, semakin tinggi peluang keberhasilan. Kualitas sperma pasangan juga berperan penting.

Perbandingan Usia dan Kualitas Sel Telur
Semakin muda usia wanita saat sel telur dibekukan, semakin tinggi peluang kehamilan. Wanita di bawah 35 tahun memiliki peluang hingga 70% berhasil hamil, sedangkan setelah usia 40 tahun, peluang bisa menurun menjadi 5–10%.

Statistik Keberhasilan di Berbagai Usia

  • Usia 25–30 tahun: peluang 60–70%

  • Usia 35–40 tahun: peluang menurun drastis

  • Setelah 40 tahun: peluang 5–10%

Pemilihan waktu yang tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan.

Proses Awal dan Persiapan Medis
Sebelum prosedur, wanita harus menjalani pemeriksaan kesehatan, termasuk tes darah dan pemeriksaan ovarium, untuk memastikan prosedur aman dan efektif. Setelah itu, wanita diberikan suntikan hormon selama 10–14 hari untuk merangsang perkembangan sel telur.

Metode Pengambilan dan Pembekuan Sel Telur
Ketika sel telur matang, pengambilan dilakukan dengan jarum khusus melalui vagina, dibantu USG untuk menargetkan folikel ovarium. Sel telur yang berhasil diambil dimasukkan ke tabung reaksi dan dibekukan menggunakan vitrifikasi (pembekuan cepat) untuk meminimalkan kerusakan.

Penggunaan Sel Telur yang Sudah Dibekukan
Sel telur beku bisa disimpan bertahun-tahun. Saat siap hamil, sel telur dicairkan dan dibuahi melalui inseminasi intrasitoplasma (ICSI). Embrio yang berhasil dibuat kemudian dipindahkan ke rahim. Keberhasilan kehamilan tergantung kualitas embrio dan kesehatan wanita.

Potensi Efek Samping
Meskipun aman, ada risiko seperti

  • Sindrom hiperstimulasi ovarium (nyeri, mual, perut bengkak)

  • Infeksi atau perdarahan ringan selama prosedur

Faktor yang Perlu Diperhatikan
Selain risiko fisik, pertimbangkan aspek emosional dan finansial. Prosedur ini bisa mahal dan tidak selalu ditanggung asuransi. Konsultasi dengan dokter dan konselor kesuburan membantu memahami risiko dan kemungkinan keberhasilan.

Konsultasi Sebelum Prosedur
Sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kesuburan sebelum mengambil keputusan. Dokter akan menjelaskan prosedur, keuntungan, risiko, serta harapan kehamilan di masa depan.

Egg freezing adalah teknologi yang memberi harapan bagi wanita yang ingin menunda kehamilan sampai waktu yang tepat. Meskipun memiliki risiko dan tantangan, dengan perencanaan yang matang dan konsultasi medis menyeluruh, wanita dapat menjaga kesuburan mereka untuk masa depan lebih baik.

Artikel Terkait