sekilas.co – Memasuki usia 20-an, tubuh memerlukan perhatian dan dukungan tambahan agar tetap sehat. Suplemen dapat berperan penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang, mencegah kekurangan nutrisi, serta menunjang kebugaran dan aktivitas sehari-hari.
Masa ini adalah periode di mana banyak orang cenderung mengabaikan asupan gizi seimbang, sehingga suplemen bisa menjadi cara efektif untuk memastikan semua kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Mengkonsumsi suplemen tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan saat ini, tetapi juga memengaruhi kesehatan di masa depan. Misalnya, kalsium dan vitamin D membantu menjaga kekuatan tulang sehingga risiko osteoporosis di usia lanjut bisa diminimalisasi. Selain itu, konsumsi suplemen secara rutin dapat membantu mencegah berbagai jenis penyakit yang umum terjadi saat seseorang bertambah tua.
Usia 20-an sering kali ditandai dengan pola hidup yang tidak teratur, seperti kurang tidur, stres tinggi, dan pola makan tidak seimbang. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang berpotensi berbahaya. Suplemen membantu menjamin bahwa tubuh mendapatkan pedoman nutrisi yang diperlukan meskipun pola makan sehari-hari tidak selalu sempurna.
Banyak individu di usia 20-an sering terlibat dalam kegiatan fisik yang intens. Suplemen dapat memberikan dukungan tambahan untuk kebugaran. Misalnya, magnesium dapat membantu mengurangi kram otot dan mempercepat pemulihan setelah berolahraga. Selain itu, suplemen membantu mempertahankan energi dan stamina yang diperlukan untuk aktivitas sehari-hari.
Tubuh di usia 20-an masih berada dalam fase pembentukan massa tulang yang optimal. Mengkonsumsi kalsium yang cukup selama periode ini membantu memperkuat tulang dan mencegah masalah kesehatan tulang di kemudian hari.
Kekurangan kalsium dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti kerapuhan tulang yang lebih cepat, meningkatnya risiko patah tulang, dan keluhan nyeri sendi. Selain itu, kekurangan kalsium juga berpotensi mengganggu fungsi otot dan sistem saraf.
Kalsium dapat ditemukan dalam makanan seperti produk susu (susu, keju, yogurt), sayuran hijau (brokoli, kale), serta ikan sarden dan salmon. Namun, jika asupan makanan tidak mencukupi, suplemen kalsium menjadi pilihan yang baik.
Vitamin D membantu meningkatkan kesehatan tulang dan sistem imun. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan masalah seperti osteomalasia atau penyakit tulang lunak, dan juga dapat berkontribusi terhadap depresi.
Vitamin D dapat diperoleh melalui paparan sinar matahari. Namun, banyak orang tidak mendapatkan cukup sinar matahari atau memiliki kulit yang kurang mampu memproduksi vitamin D. Sumber makanan seperti ikan berlemak (salmon, mackerel) dan produk susu juga dapat membantu memenuhi kebutuhannya.
Rekomendasi asupan vitamin D harian untuk orang dewasa adalah sekitar 600–800 IU. Mengkonsumsi suplemen vitamin D dapat membantu mencapai kebutuhan ini, terutama bagi individu yang berisiko kekurangan.
Asam folat menjadi nutrisi yang sangat penting terutama bagi wanita yang berencana untuk hamil. Nutrisi ini membantu mengurangi risiko cacat lahir dan mendukung perkembangan janin. Dosis hariannya direkomendasikan sebesar 400–800 mcg.
Zat besi sangat diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan transportasi oksigen ke seluruh tubuh. Wanita di usia 20-an lebih rentan mengalami kekurangan zat besi akibat menstruasi, sehingga sangat penting untuk memastikan asupan yang cukup.
Vitamin B kompleks berperan dalam metabolisme energi serta membantu menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku. Selain itu, vitamin ini juga memiliki dampak positif terhadap mood dan fungsi kognitif. Mengonsumsi suplemen B kompleks dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi yang mungkin kurang dalam diet sehari-hari.
Pada usia 20-an, perhatian terhadap asupan nutrisi sangat penting demi kesehatan yang optimal. Mengonsumsi suplemen dengan bijak dapat membantu memelihara tubuh dan mengurangi risiko masalah kesehatan di kemudian hari. Sebaiknya, konsultasikan dengan tenaga medis atau ahli gizi sebelum memulai konsumsi suplemen untuk memastikan pilihan yang tepat sesuai kebutuhan.
